TP-PKK Parigi Mautong Adopsi Ilmu dan Strategi dari PKK Balikpapan, Tertarik dengan Program Galeri Pelangi  

Ketua TP PKK Parigi Mautong, Surya Febrianti Richard menyerahkan cenderamata kepada Ketua TP PKK Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas'ud usai kunjungan kaji tirunya, Selasa (14/1/2025).

BALIKPAPAN, Cokoliat.com – Dipimpin Surya Febrianti Richard, TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong melakukan kunjungan kaji tiru ke PKK Balikpapan di Jalan Ruhui Rahayu, Selasa (14/1/2025). Dalam kunjungan ini, sekaligus ke PAUD HI Andika, Dekranasda Gallery dan Kantor TP-PKK Kota Balikpapan.

Plt Ketua TP PKK Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Surya Febrianti Richard mengatakan sudah ada beberapa hal yang diperolehnya dari kunjungan studi tiru ini. Diantaranya, terkait Bunda PAUD di PAUD HI.

“Karena memang Kota Balikpapan sudah lebih maju dibanding di Kabupaten Parigi Moutong. Sehingga, Kami perlu mengadopsi berbagai hal terkait dengan strategi ataupun apapun yang nantinya bisa meningkatkan kinerja dari Pokja Bunda Paud itu tersendiri,” katanya.

Hal paling utama yang coba digali dalan kunjungan ke Balikpapan ini, termasuk program nasional atau program unggulan PKK, Gerakan Keluarga Indonesia Dalam Peningkatan Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi (Galeri Pelangi).

Selain itu, ia melihat di Balikpapan sudah ada kampung-kampung mandiri di seluruh kecamatan. Bahkan, sudah ada Rumah Dilan, kemudian ada UP2K yang aktif.

“Bagaimana membangun kampung mandiri dan program yang berjalan dengan baik di desa itu yang ingin pelajari. Kemudian waktu kami berkunjung Ke Dekranasda juga banyak potensi daerah dari Kota Balikpapan yang sungguh luar biasa, bisa kami terapkan, karena sebagian dari anggota atau pengurus PKK merupakan pengurus Dekranasda,” tuturnya.

Melalui hasil diskusi yang dilakukan, diakuinya bisa menjadi transfer ilmu untuk dibawa pulang ke Parigi Mautong. Dari banyak hal disampaikan Ketua TP PKK, Nurlena Rahmad Mas’ud yang selaku Bunda Paud dan juga Ketua Dekranasda ada banyak hal dan ilmu yang didapatkannya.

“Banyak sekali hal yang perlu kami ikuti. Meskipun dari sesi penganggaran memang kalah jauh dari Kota Balikpapan, yang mungkin PAD lebih tinggi dari Kabupaten Parigi Moutong, Kami tidak berkecil hati, banyak hal yang bisa kami adopsi,” bebernya.

Program unggulan yang sangat penting untuk ditiru terkait dengan Paud HI, yang sempat dikunjungi salah satu TK Andika. Di TK tersebut memiliki empat pelayanan yakni kesehatan, pendidikan, TPA dan terutama terkait dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus.

“Nah itu yang menjadi PR kami karena disini sudah bekerja sama Pokja Paud bekerja sama dengan universitas. Ini luar biasa, kami di sana belum punya universitas di kabupaten kami, sehingga bisa nantinya kami bisa bekerja sama dengan universitas di ibu kota provinsi untuk membantu Pokja Paud di dalam menjalankan tugasnya,” pungkasnya.

Sedangkan TP-PKK, salah satu contoh yang ditiru adalah tanaman toga yang diakuinya agak berbeda dengan kabupatennya.

Kota Balikpapan mempunyai enam kecamatan berbeda dengan Kabupaten Parigi Moutong yang memiliki 23 kecamatan, sehingga nantinya inovasi ini bisa diterapkan pada lima kecamatan yang terdekat dengan Ibu Kota Kabupaten.

“Bisa kami terapkan nanti di kecamatan-kecamatan yang dekat dengan ibu kota kabupatennya, kalau 23 kecamatan kita butuh lahan yang besar. Jadi mungkin kami bisa terapkan di 5 kecamatan yang dekat dengan ibu kota kabupaten, memang menarik luar biasa. Semoga semua ilmu bisa bermanfaat buat kami,” harapnya. (*)