Berita  

Tanggul Limbah Diduga Jebol, Tambang Batubara Kembali Cemari Sungai Malinau & Membanjiri Jalan

MALINAU, cokoliat.com – Perusahaan tambang batubara di wilayah Malinau Selatan, Provinsi Kalimantan Utara diduga kembali mencemari Sungai di Kabupaten Malinau, Minggu (14/8/2022).

Kabar Sungai Malinau baik-baik saja terbantahkan oleh bukti hari ini.

Sebuah video menggambarkan kondisi sungai dan bahkan sudah menutupi akses jalan utama masyarakat untuk beraktivitas telah menyebar luas di sejumlah WA Group maupun media sosial.

“Terjadi lagi tanggul jebol milik PT. KPUC, tidak ada hujan dan angin tiba-tiba jebol,” ujar pria dalam video berdurasi 1.55 menit yang diunggah oleh akun Facebook @ Rimba Kaltara, Minggu (14/8/2022) pagi.

Bahkan, ia menyebutkan mereka sampai hanyut dan masyarakat tidak ada yang berani melintas karena tertutup banjir limbah.

“Ketinggian air sekitar 1 setengah meter. Ini adalah jalan poros atau jalan umum yang sering dilewati masyarakat untuk beraktivitas,” ujarnya.

Bahkan, diketahui jalan tersebut merupakan salah satu tuntutan masyarakat di wilayah Malinau Selatan untuk dilakukan perbaikan di DPRD Provinsi Kaltara, namun hari ini malah terjadi tanggul jebol hingga mengakibatkan banjir diduga milik perusahaan yang tidak bertanggung jawab.

“Inilah yang selalu dibela sama Bupati Malinau,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Jum’at lalu sebuah video kembali menggambarkan kondisi Sungai Malinau.

“Apakah wajar hujan di lepas ke air tanggul, baru dikatakan air banjir,” ujar seoseorang yang diduga mengambil video sungai sambil memberikan penjelasan.

Video berdurasi 53 detik itu, menyebar pagi tadi. Dalam penjelasan pengambil gambar, video itu diambil di Jembatan Sungai Sidi, Desa Langap, Kecamatan Malinau Selatan. Sungai Sidi ini merupakan anak Sungai Malinau.

Dalam video tersebut merekam dari dua sisi. Di detik 28, si pengambil video berjalan ke sisi lain jembatan. Kondisinya hampir mirip.

“Ini di jembatan Sidi. Di pagi hari, hari Jumat,” ceritanya.

Sepertinya video ini sengaja di unggah oleh warga Malinau Selatan. Visual ini pun diyakini untuk membantah klaim Hamsi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Utara, bahwa Sungai Malinau kondisinya baik. (ag)