Siswa SPN Polda Kaltara Meninggal Dunia Usai Olahraga Malam

Muhammad Dwi Cahyo Saputro, salah satu siswa di SPN Polda Kaltara yang meninggal dunia, Minggu (30/7/2023)

 

Kapolda sampaikan duka cita, turunkan tim Propam lakukan penyelidikan

 

MALINAU, Cokoliat.com – Muhammad Dwi Cahyo Saputro, salah satu siswa di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltara di Malinau meninggal dunia, Minggu (30/7/2023) sekira pukul 02.50 Wita. Korban yang lahir di Tahun 2004 ini diketahui merupakan warga Jalan Bina Salam Rt. 08, Desa Liang Bunyu, Kecamatan Sebatik Barat, Nunukan.

Menurut informasi yang diterima media ini, korban tidak sadarkan diri pada saat melaksanakan olahraga malam, pada Sabtu (29/7/2023) sekira pukul 21.00 Wita. Sekitar satu jam sebelumnya pada siswa memang dikumpulkan piket pengasuhnya untuk melaksanakan apel malam di depan barak.

Pada saat apel ini, disampaikan agar siswa yang sakit keluar barisan sebelum dilakukan giat olahraga malam. Selanjutnya sekira pukul 20.45 Wita, siswa yang sakit dipisahkan dan dibentuk barisan sambil menunggu di lapangan apel depan barak, tidak mengikuti olahraga malam. Sementara untuk siswa lain melakukan lari malam dua putaran di sekitar wilayah SPN Polda Kaltara.

Sedang olahraga malam inilah, korban yang dalam keadaan sakit dibopong oleh dua orang siswa. Namun, saat dibopong tiba tiba siswa tersebut tidak sadarkan diri. Dua orang piket pengasuh segera melakukan pemeriksaan kondisi korban dan memanggil petugas klinik SPN Polda Kaltara untuk dibawa ke ruang kesehatan.

Hasil pemeriksaan kesehatan, tekanan darah 140/90, pemeriksaan nadi 115 dan suhu badan 40,5⁰C. Perintah dokter penanggung jawab, dilakukan pemasangan infus. Tidak lama kemudian, korban mengalami penurunan kesadaran yang dicurigai akibat dari headstroke. Dirujuk ke RSUD Malinau sekira pukul 23.00 Wita dan dilakukan penanganan intensif dengan didampingi dokter Ferdinan Herson Mapanawang sebagai dokter di Klinik SPN Polda Kaltara.

Namun, sekira pukul 02.50 Wita korban dinyatakan meninggal dunia. Visum juga dilakukan terhadap korban, sebelum kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.

Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya masih melakukan pendalaman penyebab meninggalnya korban. Sementara ini belum dapat disimpulkan apakah korban meninggal dunia akibat latihan fisik selama masa pendidikan atau murni karena sakit.

“Tim Propam dari Polda Kaltara sudah turun kemarin (30/7/2023). Nanti Kabid Propam juga akan datang kesana, apakah memang suatu kelalaian atau seperti apa,” tuturnya dikonfirmasi Senin (31/7/2023).

 

Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya, S.H., S.IK., M.Si.

 

Pihaknya belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab kematian korban pastinya. Namun, ia tegaskan sejauh ini pendidikan di SPN Malinau masih tetap berlangsung.

“Saya jelaskan bahwa kejadian di malam hari. Latihan memang ada malam, fisik siswa kan harus dilatih terus. Latihan juga dilakukan didalam lingkup SPN, tapi ditanya dulu ada yang sakit tidak, kalau sakit ya keluar, dipisahkan. Korban ini tidak melaporkan kalau sakit, ikutlah lari. Pada saat lari sampai dua putaran, korban sudah dipapah dua orang temannya. Karena waktu jalan mungkin merasakan sakit,” beber Kapolda.

Setelah menerima laporan meninggalnya korban ini, pihaknya segera menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara korban diserahkan kepada pihak keluarga.

“Saya selaku pimpinan dan jajaran Polda Kaltara menyampaikan belasungkawa terhadap meninggalnya almarhum. Kita semua tentu tidak berharap demikian, tetapi kehendak berkata lain. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujarnya. (ck10)