Pedansa Kaltara Pupus Tambah Medali di PON Aceh Sumut

Pasangan Muhammad/Nailah dari Cabang Dansa

MEDAN, Cokoliat.com – Partai final yang memperlombakan 6 provinsi sekaligus di Cabang Dansa, penampilan pasangan Muhammad/Nailah hanya bisa membawa Kaltara di peringkat kelima. Gagal dapatkan tiga besar, harapan Kaltara untuk meraup medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut) akhirnya pupus.

Padahal, sebelumnya Kaltara memiliki peluang menambah medali dari cabang dansa, lantaran satu nomor tanding berhasil masuk partai final yaitu di Free For All (FFA) Quickstep yang berlangsung di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Medan, Sumut, kemarin (11/9/2024).

Selain gagal di nomor Free For All Quickstep, pedansa Kaltara juga gagal menembus final untuk Free For All Tango. Pasangan Wahyu/Dinda memupus harapan Kaltara dalam mendulang medali. Di nomor tanding FFA Quickstep, Medali emas menjadi milik pasangan Bali, disusul DKI Jakarta merebut perak dan Jawa Barat memperoleh perunggu.

Sekretaris Atlet Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kaltara, Zulkifli Djamaluddin mengungkapkan, kedua atletnya tersebut sudah tampil sangat maksimal di partai final. Namun salah satu faktor kekakalahan atlet Kaltara yaitu penampilan saat di floor pertandingan.

“Yang dapat medali ini juga berhasil meraih medali di nomor lainnya,” ucapnya.

Selain itu, ia menilai bahwa atlet yang meraih medali sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi dan pemilik ranking nasional. Apabila dengan pedansa Kaltara yang sangat minim mengikuti kejuaraan.

“Sementara atlet kita yang turun di nomor Free For All Quickstep masih dikategorikan junior. Karena pasangan (Muhammad dan Nailah) statusnya juga masih pelajar SMA/SMK,” imbuh Zulkifli

Meski demikian, ia berharap pedansa Kaltara itu bisa menjadi generasi baru di dansa Kaltara dan terus dilakukan pembinaan. Kemudian harus lebih sering mengikuti kejuaraan, guna menambah jam terbang tanding. Ia mengakui, atlet Kaltara sangat memiliki peluang cukup untuk meraih prestasi di masa depan.

“Karena melalui event kejuaraan nasional, bisa menambah pengalaman bagi atlet. Terdekat ini, pada bulan Oktober kita mendapat undangan untuk mengikuti kejuaraan di Kinabalu, Malaysia. Tapi kita masih belum tahu, bisa memenuhi undangan itu atau tidak,” pungkasnya. (*)