Malinau Terendam Banjir Terparah Sepanjang Siklus 20 Tahun

Salah satu di Desa Tanjung Lapang saat mengungsikan barang ke lantai dua rumahnya.

 

MALINAU, Cokoliat.com – Banjir mengepung hampir seluruh jalan dan pemukiman penduduk di Kabupaten Malinau sejak pukul 12.30 Wita, Jumat (22/9/2023). Hingga pukul 17.30 Wita, di sekitar Malinau Kota bahkan ketinggian air sudah mencapai paha orang dewasa.

Salah satu warga Jalan Pulau Betung, Malinau Hulu, Kecamatan Malinau Kota, Heriman mengatakan air mulai naik sejak pukul 03.00 Wita pada Jumat (22/9/2023) dinihari.

“Naiknya air pelan, tapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan surut. Bahkan naik terus ini. Di jalan yang ada di sekitar Pulau Betung ini saja belum pernah terendam air, ini sudah sampai paha orang dewasa,” ujarnya.

Heriman menambahkan, di Malinau banjir terbesar terjadi pada Tahun 1999 lalu kemudian terjadi lagi di Tahun 2021. Namun, di siklus 20 tahunan, banjir kali ini merupakan yang terparah. Dikhawatirkan air akan terus naik, ditambah lagi di sekitar Sungai Mentarang, Sungai Sesayap dan Sungai Sei Tubu, Malinau yang saat ini tengah hujan deras.

“Sudah sampai ke wilayah kota, yang merupakan daerah tertinggi di Malinau. Sebelumnya waktu banjir besar di Mentarang, Pulau Betung tidak terendam, ini jalan rayanya terendam seperti sungai. Sekarang banyak orang sudah mau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi lagi. Apalagi saat ini sudah mendung,” imbuhnya.

 

Kondisi banjir di Malinau, siang tadi. (ist)

 

Rahmawati yang merupakan warga RT. 14, Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat juga menyebutkan banjir bahkan sudah sampai setengah dinding rumahnya. Air yang mulai naik sejak dinihari, membuat sebagian besar warga banyak yang tidak sempat menyelamatkan barang berharganya dari dalam rumah.

“Kami mengungsi di lantai dua rumah yang belum ada atapnya. Tapi kalau nanti hujan deras, berarti makin naik lagi. Kami terpaksa pakai tenda, sekarang sudah mulai pasang terpal,” tuturnya. (ck10)