Jebolnya Tanggul Tambang Batubara, DLH Malinau Terjunkan Tim Teknis

MALINAU, cokoliat.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malinau menurunkan tim teknis ke lokasi jebolnya tanggul di di wilayah Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau yang terjadi Minggu (14/8/2022).

Kepala DLH Malinau, dr. Jhon Felix Rundupadang mengatakan, tim teknis akan meninjau langsung ke lapangan terkait dampak yang ditimbulkan, pasca jebolnya tanggul yang diduga limbah tambang batubara, milik salah satu perusahaan tambang.

Pihaknya melakukan peninjauan terhadap dampak pencemaran lingkungan akibat jebolnya tanggul limbah dari aktivitas pertambangan batubara tersebut.

“Kami telah menerjunkan tim teknis untuk melakukan tindak lanjut dan evaluasi dilapangan,” katanya, saat dihubungi awak media, Senin (15/8/2022).

Tim teknis masih bekerja di lapangan, ia pun masih menunggu hasil pemeriksaan dan evaluasi dari tim teknis di lapangan. Sehingga, belum dapat menjelaskan secara detail terkait hal-hal yang berdampak akibat peristiwa tanggul yang jebol tersebut.

Ia menyebut perihal adanya dugaan pencemaran lingkungan, harus melalui kajian dari bukti yang ada. Bahkan, sudah ada aturan yang mengatur terkait proses kajian pencemaran lingkungan hingga diputuskan adanya dampak negatif yang ditimbulkan.

“Terkait dugaan pencemaran lingkungan, tim teknis akan melihat dari standar baku mutu pencemaran. Apakah memenuhi atau tidak,” ungkapnya.

Penentuan standar baku mutu pencemaran akibat jebolnya tanggul limbah tersebut, dapat dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium yang terstandar dan kompeten.

“Itu harus dibuktikan oleh pihak yang kompeten, dan bukan dari kami yang dapat menyimpulkan poin ini apabila tanpa melalui proses pemeriksaan,” imbuhnya.

Sementara saat ini, DLH Malinau masih sulit melakukan komunikasi dengan berbagai pihak karena terkendala akses jaringan.

“Secara pertemuan teknis kami belum lakukan. Kami masih ditempat yang berbeda dan terkendala jaringan. Setelah perayaan Dirgahayu Ke-77 RI di Desa Long Loreh kami semua akan kembali ke Malinau Kota untuk menyelesaikan permasalahan ini,” pungkasnya. (ag)