Giliran Masyarakat Adat Tidung Sumbang Rekor Kluding Terbanyak di Irau Malinau

 

MALINAU, Cokoliat.com – Alunan dari alat musik tradisional Suku Tidung, “Kluding” sangat memukau para penonton serta warga yang hadir dalam Irau hari ke-10 di Malinau, Senin (16/10/2023).

 

Musik yang dimainkan menggunakan Kluding terbanyak ini dibawakan Lembaga Adat Besar Tidung (LABT) Malinau dan menjadi penyumbang rekor MURI lagi pada Irau Malinau ke-10.

 

Rekor yang dipecahkan LABT Malinau ini menjadi perolehan ke-6 yang mencatatkan pementasan dan iringan dari ratusan pemain Kluding terbanyak yang memecahkan rekor MURI.

 

Kluding ini terbuat dari tumbuhan khas yang disebut warga sebagai Porot, sejenis tumbuhan palma atau yang tumbuh berumpun. Alat musik tradisional Adat Tidung ini juga ditampilkan sebagai pengenal budaya tidung kepada masyarakat.

Customer Relation Manager MURI, Lutfi Syah Pradana mengatakan pihaknya sudah melakukan validasi atas usulan pencapaian rekor baru. Hasil dari validasi dan verifikasi ini kemudian menyatakan pementasan Kluding memenuhi syarat tercatat sebagai rekor baru.

 

“Terverifikasi sebanyak 109 pemain musik Kluding telah menyelesaikan beberapa lagu pada Irau ke-10 Malinau. Ini merupakan catatan pertama, sehingga Museum Rekor Dunia-Indonesia mencatat ini sebagai rekor dunia-Indonesia,” katanya.

 

 

Apresiasi pun disampaikan langsung Bupati Malinau, Wempi W Mawa atas penampilan masyarakat Adat Tidung yang merupakan lembaga adat ke-5 setelah terakhir Adat Tenggalan menyumbangkan rekor MURI

 

“Penampilan ratusan Kluding melalui LABT Malinau kembali mencatat sejarah baru. Kita semua merasa bangga dan apresiasi sebesar-besarnya pada hari ini, Lembaga Adat Besar Tidung kembali mencatat rekor sejarah baru melalui penampilan Kluding, alat musik tradisional suku Tidung,” tandasnya. (ck10)