Komitment Keberlanjutan Inovasi dan Masa Depan hijau, Balikpapan Diganjar Penghargaan dari WWF

Kepala DLH Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana yang mewakili Wali Kota Balikpapan saat saat menerima National Finalist dalam ajang OPCC 2024. 

BALIKPAPAN, Cokoliat.com – Pengakuan atas komitmen dan upaya kota menuju keberlanjutan, inovasi, dan masa depan yang lebih hijau, Kota Balikpapan resmi menjadi National Finalist dalam ajang One Planet City Challenge (OPCC) 2024.

Penghargaan itu diterima Kepala DLH Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana yang mewakili Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dalam rangkaian City Leaders Talk: Southeast Asian Cities’ Commitment to the Paris Agreement dalam Forum WWF Eco Echo: Untuk Indonesia di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta, Kamis (5/12/2024)

“Kota Balikpapan jadi salah satu National Finalist dari 359 kota di tingkat global dengan 48 negara yang ikut serta,” kata Sudirman Djayaleksana, Jumat (6/12/2024).

“Selain Kota Balikpapan juga ada Kota Probolinggo, Pontianak yang menjadi finalisnya,” sambungnya.

Ia menjelaskan penghargaan yang ada merupakan sebuah inisiatif yang mendorong pembangunan kota berkelanjutan. Sesuai dengan tujuan perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius.

“Program One Planet City Challenge dikampanyekan sepanjang Oktober 2024, Dimana Balikpapan secara asia berada diperingkat 7 dan peringkat 9 untuk dunia,” ujarnya.

Dimana penilaian ini berdasarkan pelaporan upaya aksi mitigasi dan adaptasi yang dilakukan oleh Pemkot Balikpapan setiap tahunnya melalui platform Internasional Carbon Disclosure Project (CDP).

“Terima kasih kepada semua pihak yang terus berkontribusi mewujudkan Balikpapan sebagai kota yang peduli lingkungan. Mari terus bersama menjaga bumi kita tercinta,” ajaknya.

Kata Dirman, Balikpapan dipilih karena dapat mengimplementasikan visi yang jelas dalam penanganan perubahan iklim dan memiliki rencana strategis yang baik pada mitigasi bencana, apalagi lokasi Balikpapan yang berada di daerah pesisir.

“Salah satunya upaya penanganan sampah pesisir di Kota Balikpapan. Jika tidak dibersihkan petugas, bisa menghasilkan sampah pesisir 360 ton setahun,” akunya

Pemanfaatan Gas Metan

Selain itu Balikpapan juga dikatakan punya inovasi baik dalam hal pemanfaatan gas metan yang ada di TPA Manggar. Sehingga mencegah pencemaran udara dan menciptakan lingkungan yang bersih.

“Pengelolaan gas metan ini bisa dirasakan warga yang bermukim di sekitar TPA Sampah Manggar. Sehingga tidak perlu memakai elpiji yang harganya cukup tinggi,” akunya.

Selain Balikpapan, ada Probolinggo dan Pontianak menjadi finalis dari Indonesia dalam ajang ini. One Planet City Challenge telah diikuti 359 kota di lebih dari 48 negara di dunia.

WWF sendiri merupakan sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan. (*)