MALINAU, Cokoliat.com – Irau ke-10 di Malinau tahun ini kembali memecahkan rekor baru dengan alat makan tradisional khas masyarakat Dayak Tenggalan, sendok dari tempurung atau “Saanduk Tampulung”.
Kemeriahan Irau di Malinau tidak hanya memamerkan adat budaya daerahnya, melainkan juga memperlihatkan solidaritas warganya dalam memecahkan rekor dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Di Hari ke-6 pelaksanaan Irau Malinau ke-10 ini, sebanyak 2023 Saanduk Tampulung yang digunakan masyarakat dan peserta Irau dari Lembaga Adat dari masyarakat Adat Dayak Tenggalan.
Bupati Malinau, Wempi W Mawa mengatakan usulan rekor MURI dari masyarakat Adat Dayak Tenggalan memecahkan rekor baru “menyantap makanan dengan sendok dari Saanduk Tampulung pasangan terbanyak”.
“Setelah mendapatkan hasil verifikasi tim MURI, berarti hingga hari ini bertambah Rekor lagi dari masyarakat Dayak Tenggalan. Irau ke-10 telah menambah perolehan catatan rekor MURI baru untuk Malinau. Jumlah perolehan MURI pada Irau ke-10 dan HUT Malinau ke-24 ini sudah memecahkan 5 rekor baru,” kata Wempi, Kamis (12/10/2023)
Proses verifikasi Tim MURI dilakukan cukup ketat, Bupati Malinau beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) bahkan juga turut serta menjadi peserta.
Wempi mengungkapkan, Saanduk Tampulung ini merupakan salah satu alat makan yang digunakan masyarakat Dayak Tenggalan tempo dulu. Lekat dengan sejarah, diharapkan Saanduk Tampulung ini tetap menjadi simbol dan potensi budaya untuk Dayak Tenggalan.
Selain sebagai medium atau peralatan makan, Saanduk Tampulung juga dijadikan simbol status seseorang.
“Kami sangat memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan seluruh masyarakat Dayak Tenggalan yang telah bekerja keras menyumbang perolehan rekor MURI pada Irau Malinau ke-10. Kami harapkan budaya masyarakat di Malinau tetap terjaga,” tuturnya. (ck10)