Dua Desa di Malinau Pilot Project Pilkades Gunakan e-Voting

MALINAU, cokoliat.com- Dari 58 desa yang turut serta dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun ini di Malinau, ada dua desa diantaranya yang menjadi pilot project.

Disampaikan Kepala Dinas PMD Malinau, Muhammad Fiteriady Desa Loba Manis dan Desa Wisata Pulau Sapi yang menjadi pilot project ini melakukan Pilkades dengan cara e-voting.

“Kalau dulu dikenal dengan namanya pencoblosan, sekarang dikenal dengan istilah sentuhan. Jadi, mereka (warga yang memilih) tidak lagi menggunakan kertas suara tapi menggunakan sentuhan di layar,” kata dia.

Alasan tidak lagi menggunakan metode lama dan memilih untuk memanfaatkan teknologi ini, menurutnya merupakan bentuk digitalisasi demokrasi. Sekaligus menghemat anggaran, salah satunya dalam penggunaan kertas.

“Kalau dilihat dari sisi anggaran, maupun quality dan keterbukaan dan lainnya hingga hasil suara lebih cepat menggunakan e-voting,” bebernya.

Namun, kendala di lapangan metode yang digunakan ini merupakan hal baru di masyarakat. Sehingga, masih ada yang malah mencoba-coba.

Pihaknya pun sudah mengantisipasi dengan mempersiapkan tim teknis yang sudah tersertifikasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Ada tiga tim yang tersertifikasi, satu tim di Desa Lubak Manis dan dua tim lagi di Desa Wisata Pulau Sapi,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pilkades di Desa Wisata Pulau Sapi, Lauren Apriyanus mengungkapkan terkait penggunaan e-voting dalam pelaksanaan Pilkades ini cukup efektif dan efisien terutama dalam hal menghemat waktu.

“Sehingga dalam pelaksanaan pemilihan lebih cepat,” katanya.

Sedangkan pelaksanaan pemilihan e-voting ini, masyarakat wajib menunjukkan KTP terlebih dahulu. Selanjutnya di verifikasi oleh tim KPPS dan akan keluar kartu pintar untuk memperlihatkan nama calon Kepala Desa yang akan dipilih.

“Setelah itu masyarakat melakukan pemilihan ke touch screen. Nanti akan ada pertanyaan muncul apakah yakin dengan calon yang dipilih. Terakhir ada struk yang keluar, berupa kartu audit,” terangnya.

Hasil akhir pemilihan, setelah struk keluar maka sistem akan menghitung jumlah suara setiap calon kepala desa. Jadi, tidak ada lagi perhitungan secara manual.

“Menggunakan e-voting ini memudahkan proses pemilihan. Hasilnya pun akan di print dan disampaikan kepada masing-masing calon maupun panitia di tingkat kabupaten,” terangnya. (Ratih)