TARAKAN – Belum lama ini, banjir bandang melanda Kecamatan Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7) kemarin yang mengakibatkan keberadaan Luwu Utara menjadi porak poranda.
Berdasarkan data sementara, tercatat sebanyak 23 orang menjari korban banjir bandang tersebut. Tidak hanya itu, BPBD Luwu Utara juga mencatat puluhan orang yang masih dinyatakan hilang, terbawa arus banjir bandang.
Disamping itu, banjir bandang dengan ketinggian 1 hingga 4 meter ini terpaksa membuat 156 Kepala Keluarga (KK) atau 655 jiwa yang mengungsi. Serta, terdapat 4.202 KK atau 15.994 jiwa terdampak.
Bahkan, akibat banjir bandang ini, sekitar 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun lumpur, 1 Kantor koramil 1403-11 terendam, jembatan antar desa dan jalan lintas provinsi terputus.
Musibah yang melanda Luwu Utara, tentunya banyak menyita keprihatinan masyakarat Indonesia. Apalagi, saat ini masyarakat tengah dihadapi pandemi Covid-19, termaksud Luwu Utara yang kini diterjang banjir bandang.
Untuk itu, berbagai kalangan dari masyarakat langsung tersentuh mulai dari yang rela memberikan sedikit rezekinya, hingga ada yang turun ke jalan untuk melakukan penggalangan dana, diantaranya Komunitas Bugis Tarakan (KBT).
“Hari ini, teman-teman KBT turun ke jalan melakukan penggalangan dana, untuk musibah Masamba, Luwu Utara,” ujar Ketua KBT, Hamka, Jumat (17/7).
Dikatakan Hamka, terkait penggalangan dana ini, nantinya teman-teman dari KBT akan turun ke jalan selama 2 hari, untuk mengumpulkan sumbangan dari masyarakat Tarakan, khususnya pengguna jalan di simpang 4 GTM.
“Hasil penggalangan dana ini, selanjutnya akan kita serahkan untuk masyarakat Luwu Utara, yang terkena musibah banjir bandang,” uangkap pria yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Tarakan ini.
Baca selengkapnya di : Luwu Utara Dilanda Musibah, KBT Turun ke Jalan Lakukan Aksi Penggalangan Dana
