Hukrim  

Puslitbang Polri Gelar Penelitian di Polresta Balikpapan

Kunjungan Puslitbang Polri di Polresta Balikpapan, dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penelitian Puslitbang Polri, Kombes Pol Saefuddin Mohamad, S.I.K. yang didampingi Dir Reskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Kristiaji, S.I.K. dan Wakapolresta Balikpapan, AKBP Hendrik Eka Bahalwan, S.H., S.I.K.

BALIKPAPAN, Cokoliat.com – Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri melaksanakan penelitian dalam rangka mendukung implementasi Program Prioritas Kapolri, Pemantapan Kinerja Pemeliharaan Kamtibmas dan Peningkatan Kinerja Penegakan Hukum di Polresta Balikpapan, Senin (28/10/2024).

Penetian Puslitbang Polri di Polresta Balikpapan dengan tema Meningkatkan Kepercayaan Publik ini sebagai penguatan peran Polri dalam pengejaran buronan beserta hasil kejahatan di wilayah Polda Kaltim.

Kunjungan Puslitbang Polri dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penelitian Puslitbang Polri, Kombes Pol Saefuddin Mohamad, S.I.K. yang didampingi Dir Reskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Kristiaji, S.I.K. dan Wakapolresta Balikpapan, AKBP Hendrik Eka Bahalwan, S.H., S.I.K.

“Puslitbang Polri mempunyai peran yang strategis dalam memberikan masukan dan pertimbangan yang penting bagi Pimpinan. Dalam menentukan suatu kebijakan yang tepat dan efektif, baik dalam bidang operasional maupun pembinaan Polri,” ujar Kombes Pol Kristiaji.

Puslitbang Polri juga berperan dalam menunjang tugas- tugas Polri, menyangkut prasarana maupun pengembangan personel. Serta meningkatkan ilmu dan Teknologi, guna menghasilkan produk-produk yang sesuai spesifikasi yang diinginkan oleh Polri sebagai user.

“Saya juga berharap, kegiatan ini menjadi momentum yang baik bagi kita semua untuk terus meningkatkan sinergi dan kerja sama dalam upaya menjaga Situasi Kamtibmas. Sehingga mampu mencegah pelarian buronan dan upaya melakukan penangkapan buronan dengan cepat dan efektif di Wilayah yang kita cintai ini,” harapnya.

Ia juga meminta pemahaman masyarakat untuk upaya pengejaran buronan pelaku kejahatan ini tentunya tidak dapat dilakukan Polri sendiri.

“Dibutuhkan sinergi dan peran aktif dari seluruh stakeholders,” tegasnya. (*)