TANJUNG SELOR – Pemerintah Indonesia, melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini sedang membahas mekanisme pelaksanaan program kesehatan masyarakat (Kesmas) yang disesuaikan dalam adaptasi kebiasaan baru (AKB). AKB, belakangan ini dikenal sebagai normal baru atau new normal.
Terkait hal tersebut, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia berharap setiap program yang telah ditentukan sebelumnya dapat berjalan pada masa AKB.
“Program kesehatan masyarakat seperti pengecekan ibu hamil, gizi buruk, kesehatan lingkungan dan lainnya. Termasuk kampanye kesehatan harus tetap dilakukan pada masa AKB. Hanya saja caranya disesuaikan,” kata Usman usai mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Program Kesehatan Masyarakat secara virtual, Selasa (9/6).
Program kesehatan masyarakat itu akan dilakukan dengan memanfaatkan multimedia yang ada. Seperti telepon, short message service (SMS) maupun WhatsApp. Juga melalui media cetak dan sosial media,” jelasnya. Terkait dengan AKB, Usman berpesan agar masyarakat dapat melaksanakan
pola hidup sehat dengan asuhan gizi seimbang. “Kondisi saat ini, mengharuskan kita semua untuk melaksanakannya. Masyarakat juga dapat berkonsultasi dengan ahli gizi atau tenaga kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan melalui media online,” tutupnya.(humas)