TARAKAN – Seiring dioperasikannya lagi moda transportasi laut pada 8 Juni mendatang, pengawasan ketat akan dilakukan baik di Pelabuhan Malundung dan Tengkayu I, sesuai dengan protokol kesehatan yang telah disepakati bersama.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan Agus Sularto menuturkan, sesuai hasil rapat kordinasi bersama Wali Kota Tarakan dan instansi terkait lainnya, bagi penumpang yang hendak bepergian wajib memiliki surat rapid diagnostic test (RDT).
“Sedangkan, untuk pemilik armada baik speedboat reguler atau kapal Pelni, wajib mengangkut penumpang tidak lebih dari 50 persen,” terang Agus, Rabu (3/6).
Nantinya, lanjut Agus, yang menjadi perhatian khusus KSOP di lapangan yakni masalah penjualan tiket. Dimana, pemilik armada atau agen penjualan tiket tidak boleh menjual tiket kepada calon penumpang, jika belum memilikihasil RDT.
“Karena sudah menjadi protokol kesehatan, jadi kita tegaskan penumpang yang belum mengantongi hasil bebas Covid-19, jangan membeli tiket,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Agus menambahkan, KSOP juga akan melaukan penawasan bagi armada yang mengangkut penumpang lebih dari 50 persen. Jika sampai melanggar, maka pemilik armada akan mendapatan konseuensinya.
“Jika ada temuan kita cek dulu di lapangan, kalau terbukti akan kita berikan sanksi mulai dari surat teguran hingga pencabutan izin beroperasi,” tegas Agus.
Sebenarnya, dijelaskan Agus, armada speedboat yang seharusnya beroperasi tanggal 8 Juni mendatang, sudah ada yang beroperasi sebelumnya. Meski begitu, armada yang sudah lebih dulu berlayar tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Tapi, untuk yang 8 Juni ini, selain menerapkan protokol kesehatan, kita juga akan mengatur pola terkait pembatasan jumlah penumpang, wajib miliki hasil RDT dan menerapkan physical distancing,” jelasnya.
Dengan dibuanya lagi moda transportasi laut ini, Agus berharap, baik pemilik armada dan para calon penumpang dapat mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan, hingga Covid-19 ini benar-benar dinyatakan hilang dan situasinya kembali normal.
“Kita berharap masalah Covid-19 menjadi kesadaran kita bersama, jika tidak diperketat makan potensi penularan pasti akan terjadi lagi,” tutupnya (ck2)