KOMUNITAS WIRAUSAHA SAPU JAGAD

Dari Kuliner Hingga Jasa Perjalanan Wisata

NAMA komunitas mengingatkan kita pada nama jurus atau ilmu kanuragan dalam dunia pencak silat, “Sapu Jagad”. Jurus atau ilmu yang bisa dipakai untuk menandingi atau melumpuhkan berbagai kekuatan lawan. Filosopisnya memang begitu. Sapu Jagad dipakai sebagai nama sebuah komunitas yang dapat bergerak diberbagai bidang yang tentu saja positif.

Sapu Jagad dirintis oleh Frent Tomi Lukas dan sekelompok anak muda Desa Pulau Sapi Kecamatan Mentarang sejak 2014 silam. Bermula dari keisengan Frent Tomi Lukas yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan para anak muda untuk membantu kerjaan—mengerjakan apa saja yang diminta oleh orang-orang. Baik warga Pulau Sapi maupun tamu yang datang ke desa wisata tersebut.

“Semua pekerjaan, apa pun kami lakukan. Akhirnya keterusan sampai sekarang. Anggota kami makin banyak dan kegiatan kami makin bervariasi,” tutur  Tomi   Lukas, Senin (15/3).

Sapu Jagad sekarang sudah berkembang menjadi komunitas kreatif. Bermarkas di tepi muara Sungai Mentarang, Desa Pulau Sapi, satu komplek dengan kediaman Frent Tomi Lukas. Kegiatan komunitas ini pun bermacam-macam. Ada yang mengelola bisnis kuliner, industri kreatif, jasa perjalanan wisata, dan berbagai kegiatan turunan lainnya.

Jika berkunjung ke Desa Wisata Pulau Sapi, mampirlah ke base camp Sapu Jagad. Di sana kita bisa melepas lelah dan penat sambil menikmati hawa sejuk dari rimbun pepohonan. Menikmati aneka minuman ringan atau makan dengan menu olahan ikan sungai yang dijamin segar. Ikan patin, pelian atau jenis ikan lainnya yang ditangkap anggota komunitas dari hulu Sungai Mentarang sana.

Kafe dan kedai kuliner Sapu Jagad dilengkapi gazebo-gazebo mini untuk bersantai ria sambil menikmati pemandangan sungai. Juga dilengkapi panggung yang pada setiap malam Minggu menjadi tempat seniman-seniman muda Pulau Sapi unjuk kreasi. Bagi kaum milenial yang memiliki talenta seni, panggung di sana menjadi ruang ekspresi dan aktualiasi diri. Berbagai kegiatan juga kerap diselenggarakan di kafe Sapu Jagad.

Rumah industri kreatif bersebelahan dengan kafe dan kedai makan. Di tempat tersebut, setiap hari para anak muda bekerja memproduksi berbagai kerajinan dari kayu. Aneka hiasan dan perkakas ukiran kayu juga perahu. Pesanan atau produk untuk dipasarkan.

Sapu Jagad terus berkembang bersamaan dengan semakin bertambahnya anggota komunitas tersebut. Saat ini sudah ada 100 anggota terlibat dalam berbagai kegiatan usaha kreatif Sapu Jagad.

“Anggota sampai saat ini ada sekitar 100-an lebih,” kata Frent Tomi Lukas.

Secara bertahap Sapu Jagad terus merambah berbagai potensi. Home stay disediakan untuk para tamu. Kemudian jasa angkutan dan perjalanan wisata ke Sungai Mentarang. Sapu Jagad menyediakan paket spesial yang dapat menyuguhkan kepuasan pada siapa pun wisatawan yang ingin menikmati wisata alam ke Sungai Mentarang. Berpetualang sambil menikmati berbagai sensasi yang disediakan alam sana. Bagi yang punya hobi memancing bisa menjajal sembari kemping di hulu Mentarang sana.

Untuk memenuhi hasrat wisatawan, Sapu Jagad telah menyediakan banyak armada; perahu kayu bermesin besar yang dapat menampung 5 sampai dengan 6 penumpang. Rombongan yang ingin berpesiar tinggal membayar tiket. Segala fasilitas dan kebutuhan akan disiapkan dengan matang oleh tim travelling Sapu Jagad.

Musim kemarau atau musim saat curah hujan rendah adalah waktu yang tepat untuk menjelajahi Sungai Mentarang. Ayo…!

TIM COKOLIAT.COM