banner 500x500

Kenalkan Adat dan Budaya Suku Banua Melalui Abut Bassar di Gunung Tabur

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas yang hadir dalam kegiatan Abut Bassar, Kamis (5/9/2024).

TANJUNG REDEB, Cokoliat.com – Kelurahan Gunung Tabur memperingati HUT ke-21 dirangkai dengan Abut Bassar ke-3 Masyarakat Adat Kesultanan Gunung Tabur, di Halaman Museum Kesultanan Gunung Tabu, Kamis (5/9/2024).

Hadir langsung dalam peringatan ini Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas sekaligus membuka kegiatan Abut Bassar yang ditandai dengan pemukulan gong.

Kegiatan diawali dengan Tarian Rampak Babaya yang merupakan perpaduan tiga suku asli. Dilanjut dengan prosesi rajutan kain persatuan, yang merupakan simbol keutuhan suku dan budaya yang berada di Bumi Batiwakkal.

Tamu undangan yang hadir juga turut serta mengikuti prosesi ini.

Peringatan ini merupakan kali pertama yang dilaksanakan secara bersamaan. Digelar selama 17 hari, mulai tanggal 31 Agustus hingga 17 September 2024.

Dengan diisi berbagai kegiatan, mulai dari Manguati Banua, olahraga tradisional, upacara tiga suku masyarakat adat, maupakat masyarakat kesultanan, lomba seni dan budaya, pasar malam, perahu panjang tradisional, lomba ketapel dan kuliner khas Banua.

Bupati Sri Juniarsih memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini, sebagai wujud kecintaan masyarakat Banua terhadap adat dan budaya.

Ia pun mendorong agar seluruh masyarakat meningkatkan semangat dalam melestarikan tradisi yang telah diturunkan para pendahulu.

“Melalui kegiatan ini kita kenalkan adat dan budaya suku Banua. Dan jadikan sebagai daya tarik wisata,” tuturnya.

Menurut Bupati, melestarikan adat dan budaya ini menjadi kewajiban pemerintah daerah. Dengan menjaga eksistensi budaya dan suku ini merupakan pondasi dalam pembangunan daerah.

“Dalam mewujudkan langkah ini pemrintah memiliki program pembangunan kawasan terpadu, pusat seni dan budaya, serta pembangunan balai adat,” katanya.

Ditegaskan juga agar masyarakat tetap bersatu padu menjaga persatuan dan kesatuan daerah.

“Jangan mudah dipecah belah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena persoalan suku dan budaya ini cukup rawan untuk dipecah,” imbuhnya.

Pembukaan ini ditutup dengan penampilan Tari Igal dari Tanjung Batu dan meninjau produk UMKM. (*)