banner 500x500

Kayu Olahan Asal Kaltara Senilai 16 M Kembali di Ekspor ke Amerika

TARAKAN – Kayu olahan asal Kaltara kembali menjajaki pasar ekspor di Amerika, sebelumnya pada awal Juni 2020 kemarin kayu olahan jenis plywood sebanyak 60,76 meter kubik dengan nilai ekonomis Rp459 juta, sempat di ekspor ke Amerika.

Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby mengungkapkan, kayu olahan yang kembali di ekspor kali ini sebanyak 2.529,34 meter kubik dengan nominal sekitar Rp16 miliar. Dimana, seluruh kayu olahan ini di ekspor oleh PT. Intracawood Manufacturing.

“Sebelum di eksor kita cek dulu, hasilnya semua kayu olahan ini dinyatakan sehat dan telah memiliki sertifikat dari Pejabat Karantina Pertanian Tarakan,” terang Akhmad, Jumat (26/05) kemarin.

Lanjut Akhmad, berdasar data Indonesian Quarantine Full Automatic System (IQFAST), dalam waktu 6 bulan terakhir ini Karantina Pertanian Tarakan telah mengeluarkan sertifikasi 5.857 M3 kayu olahan yang nilai ekonominya mencapai Rp32 milyar, dengan tujuan ekspor ke Amerika Serikat.

“Sesuai dengan permintaan Amerika Serikat, kayu olahan yang diekspor dari Indonesia harus dilengkapi dengan sertifikat kesehatan tumbuhan dari Karantina Pertanian,” sebut Akhmad.

Akhmad menjelaskan, selama pandemi Covid-19 kegiatan ekspor di Kaltara khususnya produk kayu olahan yang menjadi komoditas ekspor unggulan Kaltara, tetap berjalan. Pasar utama dari kayu olahan ini, selain ke Amerika Serikat ada juga di ekspor ke India, Malaysia, Korea dan Jepang.

“Kami Karantina Pertanian Tarakan berkomitmen untuk terus mendorong dan memfasilitasi kegiatan ekspor komoditas pertanian di Kaltara” ujar Akhmad.

Akhmad memastikan, bahwa fasilitas layanan karantina di Kaltara ditujukan untuk semua pelaku usaha. Untuk itu, Karantina Pertanian Tarakan akan menyambut baik bagi para eksportir lain, yang melakukan ekspor komoditas pertanian.

“Dengan semangat melayani, Karantina Pertanian Tarakan siap mendorong dan memfasilitasi ekspor di Kaltara,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menambahkan, Karantina Pertanian memiliki peran penting dalam menjamin kesehatan komoditas pertanian yang diekspor, dengan Semangat Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

“Diharapkan, Karantina bukan menjadi penghambat, namun dapat mendorong kegiatan ekspor komoditas pertanian termaksud di Tarakan,” tutupnya (*/ck3).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *