banner 500x500

Edukasi Pemilih Pemula: Bawaslu Tana Tidung Kampanyekan Penolakan Politik Uang

Modus dan Praktik Politik Uang yang Semakin Beragam Menjadi Fokus Sosialisasi

TANA TIDUNG, Cokoliat.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tana Tidung menyelenggarakan sosialisasi partisipatif kepada siswa-siswi SMAN 2 Tana Tidung di Kecamatan Tana Lia dengan tema “Pemilih Pemula Tolak Politik Uang” pada Kamis (8/8/2024).

Ketua Bawaslu Kabupaten Tana Tidung, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya menolak politik uang. Ia menjelaskan bahwa dampak politik uang merugikan banyak aspek, termasuk kepemimpinan, pembangunan, kualitas pemimpin, serta merusak nilai demokrasi. Politik uang juga dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap kepemimpinan.

“Dampak politik uang sangat merugikan. Mulai dari merusak kepemimpinan, kualitas pemimpin, hingga merusak nilai-nilai demokrasi kita. Bahkan politik uang dapat menghancurkan negara dan menyebabkan ketidakpercayaan terhadap kepemimpinan. Oleh karena itu, praktik politik uang harus menjadi musuh bersama,” ujar Ketua Bawaslu.

Ia menambahkan bahwa dalam sosialisasi ini, penting untuk memahami bahwa modus dan praktik politik uang terus berkembang. Saat ini, ada anggapan bahwa setiap calon legislatif (Caleg) atau calon kepala daerah harus memiliki kekuatan finansial untuk maju.

“Politik uang sering dianggap sebagai hal biasa dan bahkan membudaya, padahal itu bukan budaya kita. Hal ini merusak nilai-nilai demokrasi yang sebenarnya,” tambahnya.

Ketua Bawaslu juga mengingatkan bahwa politik uang tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga bisa berupa bantuan-bantuan lainnya, termasuk penggunaan dompet digital, aplikasi Dana, Ovo, dan sejenisnya.

Ardiansyah berharap sosialisasi ini dapat memicu gerakan aktif dari kalangan muda untuk menolak politik uang dan politik identitas. Penyebaran berita hoaks yang dapat merusak tatanan demokrasi juga harus ditolak dan diperangi bersama.

“Bawaslu Kabupaten Tana Tidung akan terus melakukan edukasi dan menyampaikan informasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam setiap tahapan pesta demokrasi. Mari bersama-sama menolak segala bentuk praktik politik uang, politik identitas, dan penyebaran hoaks,” tutupnya. (*)