banner 500x500

Dua Korban Jatuhnya Pesawat Smart Air Tiba di Tarakan, EOB Meninggal Dunia

Korban selamat, Pilot Capt M Yusuf saat di evakuasi ke Rumah Sakit dr. H Jusuf SK. (Foto : Lanud Anang Busra)

 

TARAKAN, Cokoliat.com – Dua korban jatuhnya Pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE akhirnya berhasil di evakuasi ke Tarakan. Korban meninggal dunia, Engineer on Board (EOB) Deni S dan korban selamat, Pilot Capt M Yusuf langsung digeser ke mobil ambulance untuk dibawa ke RSUD dr. H Jusuf SK.

 

Kepala SAR Tarakan, Syahril menerangkan Heli Caracal yang tiba di Tarakan siang tadi, langsung diterbangkan ke Bandara WA Bessing di Malinau. Selanjutnya menuju TKP sekira pukul 15.32 Wita dan langsung melakukan proses evakuasi.

 

Selanjutnya, pada Pukul 15.32 kedua korban, selamat maupun meninggal dunia langsung di evakuasi satu persatu ke atas heli.

 

“Saat tiba, Tim Gabungan menemukan kedua korban dalam posisi yang tidak begitu jauh. Pengecekan dilakukan untuk memastikan kondisi korban sebelum naik ke atas heli,” jelasnya, Minggu (10/3/2024).

 

Korban meninggal dunia di evakuasi terlebih dahulu dengan menggunakan tali dari Heli Caracal. Proses evakuasi korban MD dan selamat, berjarak sekitar 10 menit.

 

“Setelah korban pertama naik, baru kami naikan korban kedua yakni pilot yang selamat atas nama M Yusuf. Selanjutnya, Tim Gabungan dalam berada di TKP juga melakukan pencarian dan mengamankan Emergency Locator Transmiter (ELT) yang menempel pada black box. Saat ini, ELT tersebut masih pada Tim Gabungan bertahan di TKP,” imbuhnya.

 

Sesuai skema evakuasi, korban dibawa ke Bandara Malinau terlebih dahulu sebelum diterbangkan ke Tarakan dengan estimasi waktu 40 menit. Heli tiba di Lanud Anang Busra membawa kedua korban sekira pukul 17.22 Wita.

 

Rencananya, Senin (11/3/2024) evakuasi lanjutan akan dilakukan untuk membawa Tim Gabungan yang masih berada di TKP. Ia pun berharap cuaca mendukung, seperti pada operasi penyelamatan korban.

 

“Besok kami akan evakuasi Tim gabungan yang di lapangan bersama dengan ELT untuk dianalisis,” tandasnya.

 

Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo menambahkan untuk korban meninggal dunia, nantinya akan diserahkan ke pihak keluarga. Sedangkan korban selamat juga akan mendapat pendampingan dari pihak kepolisian selama masuh dalam perawatan di rumah sakit.

 

“Kondisi korban selamat alhamdulillah stabil dan saat ini masih dalam perawatan medis. Sudah tim dokter yang menangani,” katanya.

 

Sementara itu, General Marketing Smart Air Pusat, Sonia memastikan akan bertanggung jawab dalam penanganan korban selamat maupun proses yang akan dilakukan terhadap korban meninggal dunia. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk penanganan terhadap kedua korban.

 

Sementara ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit dr. H Jusuf SK

 

“Kami akan ikuti proses segala sesuatunya. Kalau saat ini kami masih menunggu keterangan dari dokter yang menangani korban,” tuturnya.

 

Selain itu, pihaknya juga menyatakan kesiapan untuk proses pemeriksaan yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Diketahui, saat ini KNKT sudah berada di Malinau untuk melakukan survey lokasi kejadian.

 

“Kami siap membuka juga kondisi kelayakan pesawat. Itu sudah kita laporkan sejak awal saat menerima informasi lost contact. Seluruh pesawat perintis jenis Pilatus PC-6 Porter dalam kondisi layak terbang,” pungkasnya.

 

Semua pesawat perintis, kata dia masuk dalam regulasi dan tidak diizinkan terbang jika tidak laik. Ditambah pesawat perintis ini yang khusus melayani wilayah pedalaman dengan sebagian besar kondisi hutan dan perbukitan.

 

“Ada regulasi khusus yang mengatur kelaikan pesawat sebelum penerbangan dilakukan. Khusus untuk Pilatus dengan register PK-SNE ini merupakan pesawat baru, keluaran Tahun 2022,” pungkasnya. (saf)