TANJUNG SELOR, cokoliat.com – Beberapa program yang belum masuk dalam APBD, dibahas secara tertutup dalam rapat bersama DPRD Kaltara dan Pemprov Kaltara. Rapat membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara Tahun 2023 ini membahas beberapa hal yang menjadi koreksi.
“Utamanya pada pendapatan daerah, yang bisa mendongkrak naiknya APBD Kaltara 2023,” ujar Ketua DPRD Kaltara Albertus Stefanus Marianus, Selasa (15/11)
Koreksi itu juga mempertanyakan Rp 2,817 triliunan yang tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran-Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dan disepakati bersama. Untuk selanjutnya menjdi acuan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD Kaltara 2023.
“Dalam proses seperti ini, ada hal-hal yang menjadi koreksi bersama. Seperti hal yang diprediksi masuk pada APBD 2023, ternyata tidak masuk. Misalnya, Participating Interest (PI) 10 persen dari blok Minyak dan Gas (Migas) yang ada di Kaltara,” terangnya.
Jika melihat adanya beberapa program dan pendapatan yang belum masuknya pendapatan Kaltara. Seharusnya APBD Kaltara di 2023 bisa meningkat. Bahkan bisa mencapai Rp 3 triliun. Dalam prosesnya, pihaknya melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Nantinya, setelah dilakukan pembahasan dan koreksi ini, ada tahapan nota pengantar dari pemerintah. Kemudian tanggapan fraksi, jawaban pemerintah dan seterusnya. Hingga persetujuan bersama dan ditetapkannya APBD Kaltara 2023.
“Seharusnya bisa sampai Rp 3 triliun prediksi awalnya. Itu kalau PI 10 persen masuk di APBD Kaltara kita. Mungkin ada hal-hal teknis yang menjadi pertimbangan. Sementara sesuai dengan KUA PPAS Rp 2,817 triliun,” jelasnya. (ck10)