DPRD Kaltara Dorong KONI Gandeng Perusahaan Melalui CSR

TARAKAN, cokoliat.com – Pendanaan kerap menjadi permasalahan yang dihadapi Cabang Olahraga (Cabor) untuk bisa memberangkatkan atletnya ke berbagai kejuaraan. Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kaltara juga memiliki keterbatasan dana, sehingga tidak bisa membantu kebutuhan Cabor sepenuhnya. Akhirnya persoalan dana ini menjadi beban orangtua atlet.

Ketua DPRD Provinsi Kaltara, Albertus Stefanus Marianus mengatakan pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap persoalan dana ini. Terlebih lagi, atlet yang berangkat membawa nama Kaltara. Tidak hanya persoalan dana keberangkatan atlet, melainkan juga persoalan dana untuk fasilitas penunjang cabor.

“Saya menyarankan supaya cabor maupun Koni tidak terlalu tergantung kepada pendanaan dari pemerintah dalam pembinaan maupun memberangkatkan atlet,” ujarnya.

Ia menilai, permasalahan anggaran ini perlu pematangan di tingkat Koni. Dalam tahapan awal, sisi pendanaan memang membutuhkan support dari pemerintah yang harus kuat.

Disamping itu,  cabor maupun Koni juga harus memanfaatkan dan menggandeng perusahaan yang beropersi di Kaltara. Melalui dana CSR, perusahaan bisa membantu pendanaan dalam pembinaan maupun mengirim atlet untuk mengikuti kejuaraan diluar Kaltara.

“Ini perlu dilakukan kawan-kawan yang ada di KONI, bagaimana memanfaatkan perusahaan-perusahaan yang ada bekerja di Provinsi Kaltara ini sebagai rekanan. Kita harapkan itu CSR-CSR nya bisa dalam bentuk kegiatan-kegiatan olahraga juga,” ujar politisi PDIP.

Menurutnya, pengurus cabor maupun Koni perlu terobosan untuk menyelesaikan persoal pendanaan. Sehingga pembinaan maupun mengirim atlet tidak bergantung terus kepada anggaran pemerintah.

“Perlu juga hal-hal yang ada interaksi dengan perusahaan-perusahaan yang memang bekerja ditempat kita,” katanya.

Perusahaan juga diharapkan dalam memberikan bantuan melalui CSR tidak berupa bentuk uang, tetapi sarana dan prasarana yang bisa mendukung pengembangan olahraga.

Meski demikian, dukungan anggaran dari pemerintah sekarang sifatnya tentatif. Sehingga pengurus Koni secara profesional membuat usulan yang menyesuaikan dengan kondisi anggaran.

“Jadi tinggal pengurus dari Koni ini bisa secara profesional membuat tahapan usulan yang memang benar-benar menyesuaikan kondisi-kondisi dalam satu tahun itu kegiatan event-event itu seperti apa, ini kan harus bisa diprediksi. Baik untuk peningkatan kualitas kita di dalam maupun pada event-event nasional,” beber Albert. (ck10)