TARAKAN – Proses tahapan Pemilihan Kepala (Pilkada) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, terus dilakukan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota. Yang berjalan saat ini, yakni tahapan verifikasi faktual (verfak) data dukungan calon perseorangan.
Untuk diketahui, dalam Pilkada serentak di Kaltara selain diikuti beberapa nama tokoh besar di Kaltara yang saat ini masih mencari dukungan dari partai politik (parpol), ada juga satu calon perseorangan yang ikut andil dalam pilkada 2020 yaitu Abdul Hafid Ahmad, dari Kabupaten Nunukan.
Salah satu Komisoner KPU Tarakan, Herry Fitrian menyebutkan, dalam Pilkada 2020 kali ini, KPU Tarakan kebagian untuk melakukan verfak terhadap data dukungan dari salah satu bakal calon (bacalon) Pilgub, yang maju melalui jalur perseorangan atau indpenden.
“Saat ini, tim di lapangan sudah melakukan verfak terhadap data dukungan perseorangan, yang diserahkan KPU Provinsi beberapa waktu lalu,” ujar Herry, Jumat (3/6) melalui aplikasi Zoom.
Dari data yang ada, lanjut Herry, KPU Tarakan hanya melakukan verfak di 18 kelurahan dari 20 kelurahan yang ada di Tarakan. Dimana, tim di lapangan yang saat ini masih terus bekerja, sudah melakukan verfak data dukungan sebanyak 40 hingga 45 persen, dari jumlah yang diterima.
“Jadi, ada dua kelurahan yang tidak dilakukan verfak yakni Kampung Empat dan Gungung Lingkas, hal ini dikarenakan, tidak ada data yang kita teriman di dua kelurahan tersebut,” sebut Herry.
Disinggung masalah jumlah KTP dukungan dari bacalon perseorangan yang sudah dilakukan verfak, Heri menyebutkan, untuk data pastinya KPU Tarakan masih menunggu data perhitungan hasil verfak, yang dilakukan oleh teman-teman di lapangan.
“Sementara ini masih dilakukan verfak, jadi kita masih menunggu data jumlah KTP dukungan dan kelurahan mana saja yang telah dilakukan verfak,” pungkasnya.
Herry menambahkan, selama melaukan verfak, teman-teman di lapangan bukan tidak mendapatkan hambatan. Meski demikian, tim yang ada di lapangan tetap bekerja melakukan verfak guna mensukseskan Pilgub di Kaltara.
“Saat ini, yang jadi hambatan alamat dari data dukungan sulit ditemukan hingga tidak ditemukannya atau tidak di tempat, orang yang akan di verfak,” tegasnya.
Akan tetapi, Herry menambahkan, teman –teman yang melakukan verfak di lapangan tetap bekerja dan melakukan komunikasi secara intensif kapada Ketua RT setempat, dimana teman-teman melakukan vervak terhadap data dukungan dari bacalon perseorangan.
“Selain dengan Ketua RT setempat, teman-teman dilapangan juga intesif berkomunikasi dengan LO atau penghubung bacalon perseorangan, untuk menunjukan alamat dari data yang akan di verfak,” sebutnya.
Walau saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung, Herry memastikan, tim yang melakukan verfak di lapangan akan tetap bekerja. Hanya saja, aktifitas yang dilakukan tetap akan mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditentukan dan melengkapi teman-teman di lapangan dengan APD.
“Teman-teman di lapangan kita bekali masker, hand sanitizer, sarung tangan, face shield dan lainnya, bahkan dari APD yang ada di ini digunakan untuk satu kali pakai seperti sarung tangan,” tandasnya. (ck3)