Berau  

Pemkot Samarinda Target Penurunan Stunting 11,96 Persen

Ngobrol Bareng Seputar Stunting (NGOBRASS) yang digelar BAPPERIDA Samarinda, di Ruang Integritas Lantai II Inspektorat, Jumat (18/10/2024).

SAMARINDA, Cokoliat.com – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kota Samarinda mengadakan acara Ngobrol Bareng Seputar Stunting (NGOBRASS) di Ruang Integritas Lantai II Inspektorat, Jumat (18/10/2024).

Kegiatan ini dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan pada Sekretariat Pemerintah Kota Samarinda, Drs. Isfihani, MM mewakili Plt. Wali Kota Samarinda. Turut hadir juga Kepala BAPPERIDA, Ananta Fahrurozi, TP PKK Kota Samarinda dan para pimpinan OPD teknis, Camat, Lurah, serta pimpinan puskesmas se-Kota Samarinda.

“Penanganan stunting sangat penting, agar bisa tercapai cita cita visi Indonesia Emas 2045,” ujar Isfihani.

Lanjut Isfi menjelaskan, stunting adalah kondisi kurang gizi yang dialami anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Kondisi ini dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif dan berpotensi mempengaruhi produktivitas sumber daya manusia. Serta membawa dampak ekonomi jangka panjang.

Ia juga menyoroti target penurunan angka stunting secara nasional pada tahun 2024 yang diharapkan turun menjadi 14 persen, sementara Kota Samarinda menargetkan penurunan menjadi 11,96 persen.

“Samarinda menghadapi tantangan besar dengan angka prevalensi stunting sebesar 24,4% di tahun 2023, jauh dari target yang telah ditetapkan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda, tercatat 4.177 anak mengalami stunting per Juni 2024. Saya minta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda lebih agresif dalam membuat terobosan program percepatan,” tuturnya.

Ia tambahkan, acara NGOBRASS menjadi salah satu aksi nyata dalam penanganan stunting. Diskusi ini tidak hanya menjadi wadah komunikasi lintas sektor tetapi juga bertujuan untuk memberikan edukasi, informasi, dan penyatuan visi bagi para pemangku kepentingan.

Selain itu, NGOBRASS akan terus dilakukan dengan topik-topik tematik seperti parenting, sanitasi lingkungan, kesehatan, dan pendampingan keluarga.

dr. Rudy Agus Riyanto selaku narasumber pada acara NGOBRASS memaparkan, upaya percepatan penurunan stunting di Samarinda akan didukung dengan delapan aksi konvergensi nasional. Mulai dari analisis situasi hingga review kerja.

Beberapa langkah konkret lainnya juga dibahas, seperti pentingnya pemberian ASI eksklusif, pemantauan pertumbuhan anak, konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil, dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi bagi bayi.

“Diharapkan, dengan kolaborasi berbagai pihak melalui kegiatan seperti NGOBRASS, upaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Samarinda dapat segera tercapai,” paparnya. (*)