Kedai 1998 : Muda jawaban masa depan ?

 

Niat Berkemudi ke pantai eksotik

Ke Maratua saja usul Pak jaja

Waktunya muda-mudi urus politik

Golongan tua bersantai saja.

 

Diskusi bersama Muhammad Hafiduddin Ramdani

Catatan ngopi dari Misbahul Munir

 

 

Niat pemuda untuk terjun ke ranah politik sepertinya semakin meningkat dari hari ke hari. Kendati demikian hal tersebut bukan hanya sekedar keinginan semata dari para pemuda. Hal ini pun turut dibuktikan dan dieksekusi dengan tindakan serta bukti yg nyata. Salah satunya berasal dari aksi nyata Muhammad Hafiduddin Ramdhani yang turut serta dalam pemilihan Legislatif Tingkat Nasional.

Kehadiran pemuda dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Berau dalam perebutan kursi legislatif tingkat nasional ini cukup menarik perhatian bagi kedai 1998 untuk mengajaknya menghadiri forum #YangMudaYangBersuara guna sharing dan bertukar fikiran serta gagasan.

Bak gayung bersambut, pihak Hafid menyetujui untuk menghadiri forum diskusi pada Sabtu 15 Oktober 2023 pukul 20.30 di kedai 1998.

 

Diskusi bersama Muhammad Hafiduddin Ramdani berjalan kurang lebih 90 menit yg diawali dengan pertanyaan mengenai bagaimana pencalonan Hafid untuk maju di level Nasional. Pemuda kelahiran Berau 25 tahun silam ini bercerita, bahwa pada awalnya dirinya akan diproyeksikan untuk Caleg DPRD Kabupaten baik itu Dapil 1, 3 atau. Akan tetapi karena satu dan lain hal pada akhirnya dia memilih untuk maju menjadi Caleg DPR RI Dapil Kaltim.

Hafid sedikit membocorkan alasannya maju untuk menjadi calon legislatif tingkat nasional salah satunya adalah Karena posisinya sangat diperhitungkan oleh para calon-calon anggota legislatif di tingkat kabupaten dan provinsi. Hal ini membuat dirinya direkomendasikan untuk mencoba bersaing di level nasional.

 

Kendati bersaing di level Nasional, putra mendiang Bupati Berau periode 2016-2021 Alm. H. Muharram S.Pd M.M ini optimis bisa meraih kursi di level nasional tahun 2024 nanti. Bukan tanpa alasan, dirinya mengungkapkan bahwa besarnya DPT (Daftar Pemilih Tetap) di kabupaten Berau sangat berpotensi untuk memperlancar jalannya mendapat jatah kursi di Senayan. Dirinya berpendapat jika Berau berhasil mendudukkan wakilnya di parlemen, hal ini akan memberikan banyak manfaat untuk daerah. Mengusung jargon  “Muda jawaban masa depan,” Caleg Muda DPR-RI Dapil Kaltim asal Kabupaten Berau ini pun merasa sudah waktunya pemuda khususnya pemuda daerah dapat melanjutkan tongkat estafet pemerintahan  yg sebelumnya.

 

Salah satu isu menarik yg dibahas dalam forum ini adalah megaproyek Ibu Kota Negara (IKN). Sudah menjadi rahasia umum kalau wacana IKN ini mendapat penolakan secara tegas dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Senayan. Namun saat diminta pandangannya, Hafid yg berasal dari fraksi yg dengan tegas menolak gagasan tersebut, berpendapat dirinya bersikap netral atas proses pemindahan ibukota negara. Menurutnya program pemindahan ibukota negara sendiri memiliki manfaat-manfaat di dalamnya, namun dirinya belum menyebutkan secara spesifik apa saja manfaat dengan pemindahan ibu kota negara. Dirinya juga menambahkan untuk kembali memperhatikan pengurusan dokumen-dokumen amdal dalam pelaksanaan megaproyek jangka pajang tersebut.

 

Pada kesempatan kali ini, Hafid menyampaikan bahwa jika dirinya berhasil mendapat kursi di Senayan, ia berkeinginan  bergabung dalam komisi V DPR-RI yg menaungi bidang Infrastruktur dan Perhubungan. Hal ini disebabkan karena perbaikan infrastruktur yg ada di kabupaten Berau seperti jalan, saluran air, dan listrik menjadi masalah utama yg akan disuarakan oleh olehnya. Dirinya menilai dengan adanya perbaikan pada 3 lini tersebut cukup untuk meningkatkan perputaran ekonomi yg ada di kabupaten Berau.

 

Dalam diskusi kali ini, ada pertanyaan menarik dari salah satu audiens yg hadir dalam diskusi malam itu. Pertanyaan yg dilontarkan adalah bagaimana jika dalam perjalanan sebagai anggota DPR RI idealisme yg dipegang Hafid bertentangan dengan apa yg diinginkan partai. Maka Hafid dengan tegas menjawab bahwa dirinya akan tetap berpegang teguh pada idealisme yg dipegangnya, dan menganggap bahwa partai itu hanyalah sebagai sebuah kendaraan. Jawaban tersebut menjadi penutup diskusi malam hari ini (Sabtu 15 Oktober 2023) yg kemudian dilanjutkan closing statemen dari Hafid bahwasanya Berau merupakan kabupaten terluar namun tida punya perwakilan, jadi dpr ri adalah sebuah kebutuhan bukan kemauan!

 

Sebagai refleksi untuk para caleg-caleg muda mari kita resapi salah satu pesan dari Jean Jacques Rousseau:

 

“Le peuple tout-puissant sauvegarde contre les groupements d’intérêts le bien-être général par le truchement d’un législateur.” (“Orang-orang yang berkuasa menjaga kesejahteraan kelompok-kelompok kepentingan melalui seorang legislator”).

Lalu, apakah kalian para “caleg-caleg muda” akan menjadi penyambung aspirasi rakyat atau hanya akan menjadi penjaga kesejahteraan bagi orang orang yg berkuasa?

 

Kami tunggu klarifikasi dan pembelaannya di kedai 1998!

 

Yang Muda Yang Bersuara!