MALINAU, cokoliat.com–Selain pemeliharaan dan penanganan bagian jalan yang rusak akibat bencana longsor dan sejenisnya, rekonstruksi jalan menjadi salah satu fokus pekerjaan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPN) Kaltara pada tahun ini.
Pemerintah pusat telah menganggarkan biaya untuk seluruh kegiatan diatas sebesar Rp157, 583 miliar lebih. Anggaran tersebut dikucurkan secara khusus untuk membiayai Preservasi Jalan Trans Sekatak Buji – Malinau anggaran 2021-2022. Kegiatan dilaksanakan secara multiyears. Adapun panjang jalan yang ditangani kegiatan tersebut adalah 103, 48 KM.
PPK Preservasi Jalan Trans Sekatak Buji – Malinau, Barkah menjelaskan, kegiatan yang dimaksud mencakup kegiatan rekonstruksi, rehabilitasi, pemeliharaan rutin, penanganan longsor, pemeliharaan jembatan, dan rehabilitasi jembatan.
Di sepanjang ruas jalan tersebut hingga saat ini masih berlangsung pengerjaan- kegiatan-kegiatan di atas. Termasuk rekonstruksi sejumlah ruas jalan yang melalui perbukitan tinggi.
“Ada lima lokasi yang direkonstruksi,” terang Barkah beberapa waktu lalu di sela kegiatannya melakukan pengecekan kegiatan di sepanjang Jalan Trans tersebut.
Kegiatan rekonstruksi berupa pemangkasan bukit untuk menurunkan ketinggian jalan hingga lebih mudah dilalui. Rekonstruksi jalan banyak dilakukan di jalur antara Kabupaten Tana Tidung dan Malinau.
Pada ruas jalan antara 2 kabupaten ini terdapat sejumlah jalan yang melalui bukit dengan ketinggian 300-500 meter diatas permukaan laut (dpl). Misalnya jalan yang berada di simpang 3 Seputuk Tana Tidung. Sebelum diturunkan jalan di sana menanjak curam. Sekarang setelah dipangkas menjadi lebih landai sehingga kendaraan berat sekalipun lebih mudah melaluinya.
Kegiatan preservasi Jalan Sekatak Buji – Malinau dikerjakan oleh PT Budi Bakti Pratama hingga 2022. (nu-mb)