MALINAU, cokoliat.com – Bupati Wempi W Mawa memberikan atensi khusus terhadap pemenuhan pasokan air bersih saat terhentinya pendistribusian dari PDAM Apa’ Mening Malinau dampak dari bahan baku air yang tidak dapat diolah.
Hal itu dibuktikan dengan peninjauan langsung pihaknya bersama jajaran Forkopimda Malinau usai melaksanakan agenda Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Ke-77 RI di Desa Wisata Long Loreh, beberapa waktu lalu.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati Wempi didampingi Dirut Perumda Apa’ Mening Malinau, Saipul Bahri memastikan kondisi dan kelayakan air bersih yang akan disalurkan kembali ke masyarakat.
Dalam kesempatannya, Bupati Wempi W Mawa mengatakan, saat ini pihaknya telah memastikan sumber air baku yang digunakan PDAM untuk memasok kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
“Secara teknis aliran air memang tidak bisa cepat kembali normal. Apalagi bagi warga yang berada di wilayah titik terjauh. Kita mulai penyaluran dari warga yang terdekat pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM,” ucapnya kepada awak media, Kamis (18/8/2022) malam.
Ia pun mendorong pihak Perumda Apa’Mening Malinau untuk selalu memperbarui informasi dan memberikan penjelasan terkait kondisi kelayakan air baku agar tidak timbul keresahan di tengah masyarakat.
“Karena itu juga merupakan kewajiban pihak PDAM terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih bagi pelanggan atau masyarakat,” tegasnya.
Dari hasil tinjauannya, Bupati Wempi menyebut bahwa kondisi air baku saat ini sudah baik. Hanya saja proses pendistribusiannya masih belum sepenuhnya normal karena butuh waktu.
“Saya sudah lihat sendiri di tempat air baku itu diolah, kondisi airnya bersih. Bahkan kita juga cuci muka dengan air itu,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sejak 4 hari lalu, sejumlah wilayah di dua Kecamatan, Kabupaten Malinau dilanda krisis air bersih dan hingga kini masyarakat terdampak masih mengandalkan bantuan pasokan air bersih dari PDAM Apa’Mening Malinau yang masih beroperasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam keterangannya, pihak Perumda Apa’ Mening Malinau menyebut ada sekitar 7.000 pelanggan yang terdampak akibat terhentinya distribusi air bersih selama 4 hari terakhir.
Manager Pelayanan Pelanggan Perumda Apa Mening, Sofiansyah menjelaskan, bahwa kondisi air baku saat ini tidak memungkinkan untuk diolah, sehingga Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kuala Lapang dan Malinau tidak bisa beroperasi secara maksimal.
Wilayah pelayanan kedua IPA ini meliputi sejumlah desa di Kecamatan Malinau Barat dan Kecamatan Malinau Kota yang mencapai 7.000 pelanggan.
“Ini meliputi pelanggan kami di Kuala Lapang, Tanjung Lapang, Batu Lidung, semua di wilayah kota di 2 IPA ini kurang-lebih 6 sampai 7 ribu pelanggan, kesemuanya ini tentu sampai hari ini kesulitan air bersih” ucapnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (18/8/2022) lalu.
Sementara ini, solusi yang dilakukan pihak Perumda Apa’Mening yakni memberikan fasilitas air gratis bagi warga terdampak di IPA Tanjung Lima, Kecamatan Malinau Utara yang dapat diambil sendiri oleh para pelanggan dengan maksimal pengambilan 1000 Liter/KK.
“Silahkan mengambil air di IPA Tanjung Lima yang masih beroperasi. Namun ini hanya bisa diambil masing-masing warga,” tambahnya.
Dengan adanya permasalahan tersebut, Bupati Wempi pun terus berkoordinasi dengan PDAM Apa’Mening Malinau terkait kondisi ini.
“Jadi bukan berarti saya tidak lakukan koordinasi dengan Direktur PDAM, bahkan saat kami melaksanakan agenda HUT Ke-77 RI di Malinau Selatan, saya minta laporan setiap saat terhadap perkembangannya,” pungkasnya.(ag)