MALINAU, cokoliat.com – Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar dapat dipahami latar belakangnya oleh masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu Tokoh Adat di Kabupaten Malinau yakni Ketua Suku Adat Dayak Lundayeh Malinau, Paulus Belapang bahwa latar belakang dan alasan Pemerintah menyesuaikan harga BBM perlu diketahui masyarakat agar bisa dipahami akhirnya meyakini bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi bukan semata urusan fiskal APBN.
“Tetapi adanya pengalihan anggaran agar lebih tepat sasaran dan masyarakat kalangan bawah lebih berdaya secara ekonomi,” kata Paulus Belapang, Kamis (8/9/2022).
Ketua Lembaga Adat Dayak Lundayeh Malinau, Paulus Belapang dalam tanggapannya memberikan dukungan terhadap kebijakan Pemerintah terkait Penyesuaian Harga BBM Subsidi.
“Saya Ketua Lembaga Adat Dayak Lundayeh Malinau mendukung Pemerintah Pusat dalam penyesuaian harga BBM Subsidi,” ucapnya.
Ia menilai, langkah ini perlu diambil mengingat harga Minyak Dunia terus mengalami kenaikan harga.
“Subsidi pun jelas menjadi beban APBN apalagi ditengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih akibat dampak Covid-19,” ungkapnya.
“Saya yakin penyesuaian harga BBM Subsidi tersebut berguna mengurangi beban uang negara dalam menanggung beban subsidi,” tambahnya.
Menurutnya, Anggaran Subsidi bisa dialihkan langsung kepada masyarakat miskin, sektor Kesehatan, Pendidikan maupun sektor produktif lainnya.
“Hanya saja, disaat penyesuaian harga dilakukan harus dibarengi persediaan stok ada. Tidak langka,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Paulus Belapang pun turut mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atas isu-isu yang belum diketahui kebenarannya.
Pasalnya, kebijakan pemerintah dalam melakukan penyesuaian harga BBM, bisa saja dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. (ag)