Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Disperindag Malinau Tunggu Subsidi Pusat

Ilustrasi : pasar murah untuk tekan harga

MALINAU, cokoliat.com – Memasuki awal tahun 2022, terpantau harga minyak goreng di pasaran masih tinggi. Tak terkecuali di wilayah perbatasan RI-Malaysia tepatnya di Kabupaten Malinau.

Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Malinau melalui Dinas Perindustrian & Perdagangan Malinau masih menunggu Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI terkait bantuan subsidi distribusi minyak goreng kemasan dengan harga Rp14 ribu/liter untuk masyarakat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, harga minyak goreng di Malinau masih bertahan di angka Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter, tergantung merk kemasan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Malinau, Frans Tonapa mengatakan, bahwa pelaksanaan operasi minyak murah di awal tahun ini masih menunggu arahan pusat untuk besaran kuota minyak goreng yang akan dijual dengan harga Rp14.000 liter.

“Kami berharap ada bantuan dari Pemerintah Pusat bisa segera memberikan subsidi untuk menstabilkan harga komoditas minyak goreng yang cukup tinggi di daerah,” ucap Frans Tonapa, melalui sambungan telepon, Jum’at (14/1/2022).

Ia menambahkan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu penyaluran atau bantuan subsidi minyak goreng yang akan digelontorkan Kementerian Perdagangan dengan harga Rp14.000 per liter.

Kemudian, pihaknya terus melakukan pemantauan harga di lapangan, dan apabila harga masih cukup tinggi, dalam waktu dekat akan dilakukan Operasi Pasar Murah.

Selain minyak goreng, ia menyebutkan komoditas yang sempat mengalami kenaikan harga yaitu cabe saat ini sudah kembali ke harga normal.

“Dari pantauan kami pada Minggu lalu, harga yang masih tinggi hanya minyak goreng dan cabai sudah turun harganya,” ungkapnya.

Sebelumnya, harga cabai di Malinau sempat menyentuh harga Rp150.000 per Kilogram pada bulan Desember lalu.

“Masuk di awal tahun 2022, ternyata harga cabai sudah relatif turun,” imbuhnya. (ag)