Upaya Pemkab Malinau Jaga Stabilisasi Harga Pangan Pokok Jelang Nataru

MALINAU, cokoliat.com – Pemerintah Kabupaten Malinau tengah berupaya menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok untuk masyarakat. Upaya ini dilakukan agar menjelang perayaan Natal & Tahun Baru 2022 mendatang, seluruh harga kebutuhan bahan pangan tetap terjangkau di masyarakat.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa didampingi Wakil Bupati Jakaria, Kamis (2/12) lalu, telah melakukan audensi dengan para pengusaha sembako di Kabupaten Malinau.

Dalam kesempatannya, Bupati Wempi menyampaikan kepada para pengusaha di Malinau, agar selama diberlakukan PPKM level 3 menjelang Natal dan Tahun Baru, pengusaha diharapkan bisa menjaga ketersedian bahan pangan pokok dengan baik.

Menurutnya, dengan diberlakukannya PPKM Level 3 jelang perayaan Natal & Tahun Baru, diperkirakan akan ada skema pengetatan kembali dipintu-pintu masuk baik sungai,darat maupun udara. Hal itu dikhawatirkan dapat terjadi spekulasi harga. Bahkan mungkin kelangkaan barang hingga akhirnya ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi tersebut.

Ia pun berpesan, kepada pengusaha terutama sembako agar mengimbau masyarakat yang akan berbelanja di tokonya untuk tetap menaati Prokes selama berbelanja.

“Karena masyarakat akan bertambah dalam berbelanja keperluan untuk kebutuhan keluarga, dalam suasana hari besar nanti,” ucapnya.

Selain itu, Dinas Perindustrian & Perdagangan (Disperindag) Malinau beberapa waktu lalu juga telah menggelar pasar murah dalam rangka menyambut hari Natal dan Tahun baru 2022. Pasar murah tersebut berlangsung di Balai Pertemuan, Desa Tanjung Lapang.

Kegiatan tersebut di inisiasi oleh Pemkab Malinau melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerjasama dengan Pemerintah Desa dan para distributor sembako di Malinau, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Disperindag Malinau melalui Kabid Perdagangan, Frans Tonapa mengatakan, Pemerintah sangat memahami kebutuhan masyarakat ditengah masa pandemi Covid-19, sehingga menyelenggarakan pasar murah dengan harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga di pasaran.

“Pasar murah digelar untuk membantu masyarakat yang membutuhkan barang ditengah pandemi saat ini. Selain itu juga , menstabilkan harga jelang Natal dan Tahun baru, harga yang di diberikan juga lebih murah dibanding harga di pasaran, namun tetap dengan kualitas yang bagus,” ujarnya, Senin (6/12/2021).

Frans menuturkan, selain untuk pengendalian harga pasar jelang Natal dan Tahun baru, Pemda Malinau juga memastikan ketersediaan pangan di Kabupaten Malinau tercukupi hingga akhir tahun mendatang.

“Dimana tujuan utamanya adalah agar dapat menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok khususnya menjelang natal dan tahun baru 2022 mendatang. Pasar Murah ini juga untuk membantu masyarakat agar dapat membeli kebutuhan bahan pokok, seperti minyak goreng, Gula, Kopi, Bawang putih dan Merah dengan harga yang lebih murah dari pasar dan toko-toko,” tuturnya.

Frans menyebutkan, pihaknya menggelar operasi Pasar Murah yang terpusat di Kecamatan Malinau Barat untuk masyarakat Desa Tanjung Lapang dan Kuala Lapang. Operasi Pasar Murah telah dilakukan secara berjadwal mulai dari tanggal 1-2 Desember di Desa Tanjung Lapang dan tanggal 3-4 dilaksanakan di Desa Kuala Lapang.

Kegiatan Pasar Murah ini berbasis perdagangan komoditi pangan atau sembako dengan sistem penjualan langsung.

“Pada operasi Pasar Murah tersebut kami menyediakan sebanyak 1.050 paket dengan 15 item produk kebutuhan pokok masyarakat,” ucapnya.

Ia berharap, dengan adanya operasi Pasar Murah yang telah dilakukan jelang perayaan Nataru, dapat meringankan beban hidup masyarakat, khususnya masyarakat yang kurang mampu dan masyarakat yang tekena dampak pandemi Covid-19, yang sudah hampir dua tahun belakangan ini menyulitkan perekonomian masyarakat.

Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat diperlukan guna mengantisipasi lonjakan kenaikan harga barang kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2022. Sebab ketika ada kenaikan harga di pasar maka akan menimbulkan gejolak ekonomi yang dapat berdampak inflasi. (ag)