PPKM Level 3, Bupati Minta Warga Tetap Disiplin Prokes

MALINAU, cokoliat.com – Diterapkannya PPKM level 3 di Malinau memberi kelonggaran kepada masyarakat dalam beraktivitas dan berusaha. Namun mereka harus tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan (prokes) serta wajib untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19

Aktivitas masyarakat bisa diperlonggar kendati tetap memprioritaskan protokol kesehatan. Diantaranya jam operasional warung dan rumah makan diperbolehkan buka hingga pukul 22.00 WITA dan membatasi kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan.

Dengan kebijakan PPKM level 3 ini, Bupati Wempi mengajak masyarakat Malinau tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

“Semoga kita semua tidak lelah untuk selalu mengingatkan sesama agar patuh pada dua hal ini saat ini. Disiplin protokol kesehatan serta ikut vaksinasi. Ini kunci kita untuk menghentikan penyebaran. Agar semuanya bisa sehat,” ujarnya, Senin (2/8/2021).

Untuk itu, dimasa PPKM level 3 Pemkab Malinau bersama jajaran Forkopimda akan menggencarkan vaksinasi melalui program yang ada. Pihaknya akan menyasar fasilitas umum mengecek langsung, untuk memastikan apakah masyarakat sudah divaksin. Selain itu pelayanan vaksinasi ditempat akan diberikan.

“Guna membatasi mobilitas warga yang masuk maupun keluar wilayah, 2 pos penyekatan sudah difungsikan kembali. Para pengendara pun akan diperiksa dengan ketat kelengkapan syarat Kesehatannya untuk meminimalisir lonjakan Covid-19 di daerah,” ungkapnya.

Bupati juga berharap dengan penerapan prokes dan vaksinasi bisa membantu kinerja tenaga medis di fasilitas kesehatan.

Menurutnya, jika selama PPKM level 3 banyak aturan yang dilanggar, maka dikhawatirkan akan terjadi lonjakan kasus kembali.

Ia pun meminta untuk semua pihak dan komponen masyarakat, terlebih untuk pasien yang tengah melakukan Isolasi Mandiri (Isoman) agar tetap patuhi protokol kesehatan dan disiplin mengurangi mobilitas di tengah masyarakat.

“Jika lonjakan kembali terjadi tidak akan selesai selesai pandemi ini. Padahal kita ingin ekonomi segera jalan. Jika kasus meningkat, kita khawatir tenaga medis akan kewalahan sehingga tidak mampu memberikan pelayanan,” imbuhnya. (ag)