Warga 18 Desa di Bulungan Unjuk Rasa Tuntut CSR Dan Transparansi Sistem Kelola Plasma

Aksi unjuk rasa ratusan warga dari 18 desa di Bulungan, tuntut CSR dan transparansi sistem plasma anak perusahaan PT. Gawi Plantation.

CSR Anak Perusahaan PT. Gawi Plantation Dianggap Cuma Janji

BULUNGAN, cokoliat.com – Ratusan  warga dari 18 desa yang berada di 3 Kecamatan, Tanjung Palas Barat, Peso dan Peso Hilir melakukan aksi unjuk rasa di kantor perusahaan sawit PT. Inti Sawit Perkasa(ISP), Perusahaan yang berada di Bendera PT. Gawi Plantation, Senin (22/11).

18 desa yang turut serta dalam aksi, Desa Antutan, Mara Satu, Mara Hilir, Long Sam, Bhayangkara, Long Lembu, Long Tungu, Lepa aru, Nahaya, Long Telenjau, Long Lasan, Long Bang, Peso, Long Bia, Muara Pengian, Long Lian, Long Buang dan Long In menurunkan ratusan orang.

Aksi unjuk rasa dimulai pukul 11.00 Wita berlanjut sampai malam. Hingga malam tadi, sekira pukul 21.30 Wita, massa masih berada di lokasi aksi.

Aktivis Tariu Borneo Bangkule Rajakang (TBBR) Kaltara atau biasa disebut Pasukan Merah, turut mendampingi dan mengawal aksi unjuk rasa warga.

Tuntutan massa dalam aksi ini, perusahaan yang berada dibawah PT. Gawi Plantation, yaitu PT. Inti Sawit Perkasa, PT. Sentosa Sukses Utama dan PT. Prima Tunas Kharisma terbuka terhadap sistem kelola plasma dan program CSR yang hingga saat ini tidak dirasakan warga.

“Sampai sekarang masyarakat demo, pihak perusahaan masih belum bisa memberikan kejelasan. Akhirnya demo berlanjut sampai malam,” ungkap Daniel, Korlap aksi.

Pasukan merah kawal aksi warga 18 Desa di Bulungan.

Belum ada kejelasan dan kepastian dari pihak perusahaan, membuat warga yang sudah sengat merasa kecewa, tetap bertahan di kawasan pabrik. Hingga malam tadi, massa yang datang juga semakin bertambah dibandingkan saat dimulainya aksi, sekira pukul 11.00 Wita.

“Upaya Masyarakat sudah ke semua tahapan. Mulai dari hearing ke DPRD Bulungan hingga melaporkan ke Pemerintah Kabupaten Bulungan. Tetapi, semua sampai hari ini tidak ada hasil, “ tuturnya.

Demo warga di PT. ISP ini merupakan demo terbesar sepanjang sejarah perkebunan sawit di wilayah tiga kecamatan tersebut. Sementara, aksi ini dipicu ketidakjelasan terkait sistem plasma dan program CSR .

“Belasan tahun kami menunggu janji yang tidak kunjung ada. Makanya kami melakukan aksi turun ke pabrik untuk menuntut janji perusahaan yang tidak jelas, “ tegasnya.

Reporter : Theodorus Imanuel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *