Kecelakaan Speedboat Telan Korban Jiwa, Motoris Tewas Dalam Perjalan ke Rumah Sakit

Evakuasi : FD, korban kecelakaan speedboat saat dievakuasi kerumah duka di Kelurahan Lingkas Ujung (Foto Istimewa)

TARAKAN – FD (20), warga Gang Wakaf RT 11, Kelurahan Lingkas Ujung harus meregang nyawa dalam perjalanan ke rumah sakit. Hal ini dikarenakan, speedboat yang dikemudikannya, Kamis (11/6) mengalami kecelakaan tunggal sekitar pukul 06.00 Wita di perairan Pulau Tibi, Kabupaten Bulungan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, FD bersama rekannya yakni RY (28) dalam perjalanan pulang dari perairan Sebatik, Kabupaten Nunukan menuju Tarakan. Setibanya di perairan Pulau Tibi, speedboat Celebes yang dikemudikan FD mengalami kecelakaan menghantam pohon bakau.

“Informasinya FD dan RY ini baru dari Sungai Nyamuk, yang kemudikan speedboat FD sedangkan temannya sedang istirahat,” ujar salah satu kerabat FD saat ditemui di rumah duka.

Sementara itu, Direktur Polairud Polda Kaltara AKBP Nyoman Budiarso membenarkan adanya insiden kecelakaan speedboat yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Namun, untuk kronologis pastinya masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.

“Benar, korban meninggal berinisal FD saat akan dibawa ke rumah sakit, sementara temannya yakni RY sudah dalam perawatan medis,” terang Nyoman, saat dikonfirmasi via telepon.

Kecelakaan ini, lanjut Nyoman, pertama kali diketahui salah satu penjaga tambak di lokasi perairan Pulau Tibi, yaitu Febriansyah. Dimana, penjaga tambak ini sempat mendengarkan adanya suara orang yang berteriak minta tolong.

“Begitu dicari sumber suara itu, penjaga tambak ini langsung mendapatan adanya speedboat sudah dalam kondisi terjepit, di pohon bakau yang ada di pinggir laut,” ungkap Nyoman.

Terkait kecelakaan tersebut, Nyoman menyebutkan, saat ini Dit Polair Polda Kaltara baru meminta keterangan dari Febriansyah. Berdasarkan keterangannya, kalau speedboat yang dikemudikan FD dan RY menabrak pohon bakau yang ada di perairan Pulau Tibi.

“Kalau RY korban meninggal, sudah dibawa ke Tarakan menggunakan speedboat terpisah guna mendapatan penanganan lebih lanjut, melalui dermaga di Beringin,” pungkasnya.

Namun, Nyoman menduga, kecelakaan tunggal speedboat ini dikarenakan sang motoris sedang mengantuk, hingga speedboatnya menghantam pohon bakau. Meski begitu, dari korban selamat belum bisa dimintai keterangan, karena masih menjalani perawatan di rumah sakit.

“Bisa juga diperjalanan mesinnya menghantam batang hingga menabrak bakau, kalau posisis speedboat terjepit di bakau, jadi kemunginan korban ini meninggal karena terhantam,” tegasnya.

Nyoman menjelaskan, baik FD dan RY ini memang berprofesi sebagi nelayan dan kerap membawa hasil laut, seperti ikan ke Tarakan. Namun, dalam insiden ini Dit Polair Polda Kaltara tetap akan melaukan penyeldikikan dan tindakan kepolisian.

“Untuk barang bukti speedboat belum dievakuasi karena terkendala pasang surut air laut, nanti jika korban selamat sudah bisa dimintai keterangan, baru kita kembangkan lagi,” tutupnya. (ck1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *