MALINAU, cokoliat.com –
Dampak dari jebolnya tanggul penahan Limbah yang diduga milik salah satu perusahaan pertambangan membuat warga terkena banjir. Air yang merendak masuk ke permukiman, membuat puluhan rumah di wilayah Desa Langap, Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau mengalami kerusakan. Bahkan sampai membuat hewan ternak warga mati, Selasa (16/8/2022) pagi.
Saat ini warga masih membersihkan rumah-rumah mereka dari lumpur yang terbawa banjir pada dini hari tadi.
Sedangkan warga yang rumahnya rusak atau belum dapat ditempati, terpaksa mengungsi ke rumah saudara atau kerabat.
Diberitakan sebelumnya, banjir merendam puluhan rumah warga di Desa Langap, Kecamatan Malinau Selatan.
Banjir diperparah diduga akibat jebolnya tanggul tambang batubara milik PT. KPUC hingga ketinggian banjir mencapai 1 meter lebih.
Ketua DPRD Provinsi Kaltara beserta jajarannya pun meninjau langsung lokasi banjir.
Diduga hari ini, tanggul yang jebol lebih besar dari tanggul penampungan limbah Batubara yang sebelumnya juga jebol beberapa hari yang lalu.
Dalam keterangannya, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Malinau Selatan, Elisa Lungu mengatakan, jebolnya tanggul diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.00 Wita.
“Dampak dari jebolnya tanggul baru-baru ini pun sudah hanyutkan sejumlah permukiman warga Desa Langap,” ucapnya saat dihubungi awak media, Selasa (16/8/2022).
Saat ini, ia bersama warga yang lainnya tengah sibuk membantu mengamankan barang-barang masyarakat Desa Langap.
“Banyak rumah sama pondok hanyut, airnya deras soalnya,” kata Elisa.
Selain itu, tambahnya,
tanggul yang jebol saat ini lebih besar dari tanggul penampungan limbah batu bara yang sebelumnya terjadi. Bahkan lokasinya berada di daratan yang tinggi. Sehingga tekanan arus air sangat deras sehingga dapat menghanyutkan permukiman warga.
“Orang-orang tidak bisa kemana-mana ini. Karena Desa Langap dikepung air limbah saat ini. Banyak masyarakat yang pasrah dan hanya simpun-simpung barang aja saat ini,” imbuhnya.(ag)