Wujudkan Malinau Bebas Stunting, Pemkab Gandeng PT MA BDMS

Bersinergi Jalankan Program Mitra Malinau, Jadi Terbaik Pencegahan  Stunting di Kaltara

MALINAU, cokoliat.com–Saat ini salah satu isu yang juga masuk dalam salah satu strategi nasional adalah stunting, yaitu  kondisi gagal tumbuh pada baita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), hingga anak berusia 23 bulan.  Indikator stunting pada anak adalah apabila tinggi badan berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.

Untuk mendukung penanganan stunting di Kabupaten Malinau,  PT. Mitrabara Adiperdana, Tbk dan PT Baradinamika Mudasukses (MA BDMS) melalui kegiatan CSR di bidang kesehatan menerapkan program Mitra Malinau Sehat dengan stunting menjadi salah satu program prioritas. Program tersebut diwujudkan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Pendampingan Ibu Hamil, Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia hingga peningkatan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan di Malinau. Dalam menjalankan program tersebut MA BDMS bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten.

Usaha terpadu dilakukan Pemkab Malinau dan PT MA BDMS. Dalam prestentasi di Kantor Gabungan Dinas Provinsi Kaltara, Kamis (3/6) Kepala  Bapeda dan Litbang Malinau Kristian Radang menyampaikan bahwa inovasi dan tindakan yang dilakukan oleh Malinau dalam penanganan stunting ini sangatlah serius. Pelibatan multi sektor untuk bersinergi dan aksi bersama menjadikan hal-hal yang sudah dilakukan bisa mendapatkan hasil maksimal. Tahun 2020 malinau telah mencapai 14,47 persen. Capaian tersebut telah berhasil mendahului target

RPJM Nasional Tahun 2024 angka stunting 14 persen. Namun, usaha kami tidak akan berhenti disitu saja masih banyak hal yang masih kita lakukan kedepan agar Malinau bisa bebas stunting. Melalui pemaksimalan program unggulan RT Bersih, harapannya akan ada peningkatan perilaku kehidupan masyarakat yang lebih baik sehingga itu berdampak dan berkolerasi terus terhadap turunnya angka stunting di Malinau.

Pemerintah Kabupaten Malinau    terpilih menjadi yang terbaik dengan meraih juara 1 dalam penilaian kinerja kabupaten-kota yang ada di Kalimantan Utara dalam pelaksanaan 8 aksi Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S) tahun 2021. Turut hadir dalam kegiatan tersebut dari tim Malinau adalah Bappeda & Litbang, Dinas Kesehatan, DPMD, PKK, Ketahanan Pangan, BPS Malinau dan CSR MA BDMS.

“Apa yang kita lakukan ini melalui program Mitra Keluarga Sehat adalah bentuk nyata wujud kepedulian kami, MA BDMS, dalam turut serta dalam penangan stunting, di Kabupaten Malinau di bidang kesehatan. Untuk melakukan penanganan stunting ini kita haruslah saling sinergi tiap lini, agar semuanya aman dan sehat. MA BDMS setiap tahunnya selalu melakukan FGD (Focus Group Discussion) dalam penyusunan program kegiatan bersama pemangku kepentingan, dan stunting menjadi salah satu pokok bahasan. Tujuannya adalah agar program dan kegiatan yang kita lakukan tidak saling tumpang tindih, sehingga upaya yang dilakukan bisa maksimal dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.  Kami percaya kontribusi sekecil apapun bila kita lakukan bersama maka hasilnya akan luar biasa,” ungkap Egosonie Enggar Bastiar, CSR Officer  PT MA BDMA, saat memberikan penyampaian dalam kegiatan penilaian kinerja KP2S 2021.

(Advertorial)